02 September 2009

Segarnya Salad Dadakan

Cuaca Minggu siang yang panas, membuatku berpikir untuk menyegarkan suasana biar nggak ikutan panas. Kalau cuman buat es sirup atau es-esan yang lain sih udah bosen kayaknya. Pengen sesuatu yang beda, yang bisa menyenangkan keluarga besar (karena kita lagi ngumpul nih). Stock di kulkas lagi kosong dan nggak ada bahan yang bisa diolah, jadi berpikir keras (lebay). Tiba-tiba meluncur keinginan untuk buat salad buah. Sehat, seger, dan semua doyan. Tapi harus ngojek dulu ke swalayan dekat rumah nih buat blanja buahnya. Kalau harus ninggal mas Angga, kayaknya nggak mungkin, tapi dia nggak bobok-bobok juga. Ya sudah, harus diajak deh untuk mengeluarkan rasa kantuknya (kebiasaan mas Angga: kalau diajak jalan-jalan, pasti tertidur di mobil).

Setelah belanja yang nggak memakan waktu lama, langsung meluncur kembali ke rumah. Dan memang sesuai dengan dugaan dan kebiasaan, mas Angga tertidur di tengah perjalanan pulang. Sampai rumah, nidurin mas Angga dulu sampai dia bener-bener pulas, lalu bersiap dengan pisau dan telenan. Buat salad buah ini memang gampang banget, cuman dipotong-potong doang. Buahnya juga disesuaikan sama selera kita.


Salad Buah
By: Veronica

Bahan:buah sesuai selera, saya biasanya pakai:
Setengah buah melon
Setengah buah semangka
Setengah buah blewah
4 buah apel
4 buah jeruk
Anggur secukupnya
2 bungkus jelly instan (rasa sesuai selera)
keju parut, secukupnya

Saus:
1 botol mayonaise
Setengah kaleng susu kental manis putih
Setengah butir jeruk nipis

Cara:
Buat jelly instan sesuai dengan petunjuk di kemasan, dinginkan. Setelah dingin, potong kotak-kotak.
Cuci bersih semua buah, kupas, buang bijinya, lalu potong kotak-kotak.
Campur semua buah dan jelly, sisihkan.
Buat saus: campur mayonaise dan susu kental, aduk hingga rata. Terakhir tambahkan perasan air jeruk nipis, aduk rata kembali.
Siapkan piring saji. Tata buah, lalu siramkan saus diatasnya. Jika suka, bisa ditaburkan keju parut. Hasilnya bisa buat sekeluarga besar.
*lebih nikmat bila disajikan dingin*

Benar-benar seger deh. Senang rasanya bisa memuaskan semua. Dan rasanya nggak kalah kok sama yg di p*zz* h*t, cobain deh.

23 Juli 2009

Produk Baru Dapurveo

Breaking News...
Kini Dapurveo menghadirkan beberapa produk kue kering yang dijamin halal dan nikmat. Cocok untuk camilan di pagi atau sore hari, ataupun bingkisan untuk orang terkasih Anda. Bisa juga untuk stock menjelang lebaran lho. Berikut penampakannya...

Lidah Kucing / Kattetong (400 gr)
Rp. 23.000,-
Manis, gurih dan nikmat. Cocok disandingkan dengan secangkir teh atau kopi kesukaan Anda.

Lidah Kucing Coklat / Chocolate Kattetong (400 gr)
Rp. 25.000,-
Teksturnya sedikit lebih kokoh dibanding dengan yang vanila. Tapi soal rasa jelas tidak kalah nikmatnya. Buat penggemar coklat, hmmm ini pasti jadi pilihan Anda.

Choco Chip (500 gr)

Rp. 18.000,-
Manis coklatnya, gurih dan renyah, tidak akan membuat Anda berhenti untuk memakannya lagi dan lagi.

Hexa Pie (500 gr)
Rp. 15.000,-
Kulit pastry yang manis, berpadu dengan taburan wijen. Sungguh kenikmatan yang berbeda.

Keterangan lebih lanjut bisa japri, YM atau FB.
Demikian breaking news kali ini, terima kasih atas perhatian Anda. Jangan lupa pesen yaa...hehehe...;)

03 Juli 2009

Brownies Kukus Pisang

Maksud hati ingin memanjakan lidah denga kudapan yang beraroma mocca, dan yang terpikir paling gampang buatnya ya brownies. Tapi niat itu terpaksa diurungkan, setelah kasihan melihat pisang di meja yang udah gak ada yang mau menyentuh lagi. Dari pada harus dibuang sia-sia, lebih baik segera disulap biar kemakan juga tuh pisang. Soale paling sedih nih kalo harus membuang makanan. *merasa bersalah*

Akhirnya dengan segera merubah halauan, dari aroma mocca menjadi banana, hehe.


Browneis Kukus Pisang
Sumber: Sedap Pemula eds. 48?IX/2009

Bahan:
3 butir telur
50 gr gula pasir
1/4 sdt garam
1/2 sdt emulsifer
90 gr tepung protein sedang
1/2 sdt bumbu spekuk (gak pake)
60 gr dark cooking coklat, potong-potong, lelehkan (saya 75 gr)
150 gr pisang ambon, haluskan
40 ml minyak goreng
1/2 sdt coklat pasta (gak pake)

Cara:
1. Kocok telur, gula pasir, garam dan emulsifer sampai mengembang.
2. Masukkan tepung terigu sambil diayak dan diaduk rata
3. Masukkan coklat leleh, pisang ambon dan minyak goreng. Aduk rata.
4. Tuang adonan ke dalam loyang ukuran 24x12x4 cm yang dioles margarin dan dialasi kertas roti.
5. Kukus 25 menit dengan api sedang sampai matang.

*masih mencari waktu lagi untuk melampiaskan penasaran dengan aroma mocca, hehehe*

17 Juni 2009

Sayur Pedas Ikan Panggang

Judulnya mekso yo.


Dapet hibahan ikan panggangan dari Yangti, dan kebetulan ini memang favorit mama sama papa. Bingung mau diolah gimana, kalo disambel aja kayaknya udah bosen deh. Akhirnya dimasak sayur pedes aja biar tambah semangat. Soale kalo makan pasti keringat bercucuran tuh, hehehe.

Berhubung memang kita doyan pedes, jadi takaran cabenya nggak ada aturan. Bagi yang nggak kuat kepedesan, jangan mengikuti versi kita ya, nanti bakal terasa terbakar deh mulutnya hehehe.


Sayur Pedas Ikan Panggang
By: Veronica

Bahan:
3 buah ikan panggangan, goreng setengah matang
4 buah cabe hijau, diiris
2 cm lengkuas, memarkan
2 buah daun jeruk purut dan daun salam
3 buah belimbing wuluh
santan dari seperempat butir kelapa
air secukupnya

Bahan yang dihaluskan:
4 siung bawang merah
2 siung bawang putih
3 biji kemiri
cabe kecil secukupnya (tergantung selera pedesnya)
2 buah cabe merah besar
garam dan gula secukupnya

Cara:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan cabai hijau, lengkuas, daun jeruk dan daun salam, belimbing wuluh, aduk lalu beri air sedikit. Masukkan ikan, didihkan.
2. Setelah mendidih dan bumbu meresap, masukkan santan sedikit demi sedikit. Aduk perlahan, bubuhkan garam dan gula secukupnya, aduk kembali. Didihkan hingga matang. Angkat.

Kalau makan harus ditempat yang dingin dan sejuk, karena masakannya bikin panaass, hehehe.

16 Juni 2009

Latbar FM June'09: Food Photography with Mae

Tertarik dengan laporan salah seorang teman tentang acara seru yang diadakan sebuah milis, akhirnya aku pun tergiur untuk bergabung. FoodMonster, milis pecinta kuliner yang menurut saya memang heboh dan seru.

Nah, setiap bulan milis ini mengadakan latihan bersama (Latbar) dengan tema yang berbeda. Bulan Juni ini terpilihlah tema Food Photography dengan instruktur mbak Mae. Wah, wajib dateng nih, makanya semua jadwal di hari Sabtu kemaren dikosongkan biar bisa ikut latbar kali ini.

Latbar ini merupakan latbar pertama buatku, tapi tidak terasa asing karena para Monster (begitu sebutan buat kami) sangat hangat dan akrab. Yang unik, masing-masing peserta wajib membawa potluck yang sudah ditentukan sebelumnya. Dan beruntungnya aku, karena kebagian bawa desert/minuman segar. Soale pasti stress duluan kalo disuruh bawa masakan, hehehe. 'Acara dimulai jam 12 tet ya'. Begitu bunyi pengumuman di milis. Ternyata oh ternyata tetep aja molor deh, dan aku jadi peserta pertama yang mengisi rumah mbak Mae siang itu.

Setelah semua berkumpul, dimulailah bimbingan dari sang mentor. Diawali dengan pengenalan Basic Photography, terdiri dari teori dasar fotografi dan komposisi. Dari situ dibagi lagi beberapa teori mendasar yang digunakan untuk menghasilkan foto yang baik dan berkualitas. Kemudian diajarkan Digital Photography, disini kita diajak untuk mengenal fungsi pada kamera masing-masing. Kita jadi tahu nih simbol-simbol yang punya arti penting di kamera kita. Berikutnya adalah bagian yang paling dinanti, yaitu Food Photography. Ternyata banyak yang mesti diperhatikan dan dipersiapkan lho untuk menghasilkan foto makanan yang menarik itu. Tidak hanya bahan utama (makanan) saja yang mesti ditata rapi, tapi penyajian yang menarik dengan menambahkan ornamen atau pemanis lain (bunga, buah, dll) akan semakin mempercantik hasil jepretan kita.




Ini beberapa hasil fotoku yang aku anggap layak tayang, hehehe. Meskipun banyak kekurangan, tapi berharap masih ada yang bilang kalo ini bagus (ngarep, hehehe). Masih dalam taraf belajar dan harus banyak latihan, jadi ya harap maklum ya.




So many thank's to mb. Mae for sharing.
Next time mungkin diadakan yang Part 2, soale kemaren kurang puass dan terhalang oleh waktu, hehehe.

21 April 2009

Macaroni Schotel



Pulang kantor, hujan sudah menanti dengan deras yang di luar batas (dueress banget). Di jalan sudah terlihat beberapa kompleks pada mati lampu. Berharap keadaan di rumah baik-baik saja, boleh hujan tapi jangan mati lampu.

Beryukur karena begitu masuk ke kompleks, masih ada cahaya lampu yang terang benderang di tengah hujan yang dahsyat (hiperbola mood on nih). Berlari kecil untuk masuk rumah, lepas sepatu, taruh tas, lalu terdengar 'jedueerr' (bunyi guntur) dan langsung 'pet' (mati lampu). *dalam gelap* mencari lilin, karena emergency lamp-nya rusak (sial). Beruntung mas Angga nggak histeris dan rewel, dia tetep 'cool' (wah, mama banget dech, hehe).

Biar pun mati lampu, semangat masak masih berkobar nih. Dari awal udah niat banget mau ngolah macaroni dan bahan lain yang sudah siap menanti.

Setelah istirahat sejenak dan menidurkan mas Angga (tumben nih, tidur agak sore), tiba-tiba cahaya itu muncul. Yaa..lampunya udah nyala lagi. Semakin melengkapi jalan untuk baking nih, yess.




Macaroni Schotel
by: veronica

Bahan:
250 gr macaroni, rebus, tiriskan
100 gr bawang bombay
3 siung bawang putih
1 buah wortel, cincang
1 batang seledri, cincang
1/2 kaleng daging kornet
500 ml susu cair
3 butir telur, kocok sebentar
50 gr keju, potong-potong
50 gr keju, parut
2 sdm tepung maizena
2 sdm margarin
garam dan merica secukupnya

Cara:
1. Panaskan margarin, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan wortel, daging kornet, seledri dan potongan keju, tambahkan tepung maizena. Tuang susu sedikit demi sedikit, masukkan garam dan merica, aduk rata. Didihkan, angkat.
2. Masukkan telur, aduk sampai rata. Tuang ke dalam pinggan tahan panas atau aluminium cup yang sudah dioles margarin. Taburi keju parut di atasnya.
3. Panggang kurang lebih 30 menit, hingga matang.

16 April 2009

Botok Tahu Tempe

Sumpek juga, karena selalu bingung berpikir masak apa setiap harinya. Kadang malah muncul ide yang tidak terduga. Seperti tadi pagi, yang diutamakan adalah masakan buat mas Angga, setelah itu bingung masak apa buat penghuni dewasanya.

Daun pisang si tukang sayur memberi ide secara mendadak untuk membuat botok. Ya, botok, masakan yang jarang sekali ada di rumah. Dimakan dengan nasi anget pasti begitu nikmatnya.



Botok Tahu Tempe
by: veronica

Bahan:
1 kotak tahu ukuran sedang (potong kotak-kotak)
1 kotak tempe
(potong kotak-kotak)
1/2 batok kelapa (parut)
2 sdm petai cina

4 buah cabe hijau (iris serong)
1 ikat kemangi (ambil daunnya)
Daun pisang untuk membungkus (cuci/bersihkan)

Bumbu halus:
3 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah cabe merah besar
5 buah cabe rawit
(sesuai selera)
sedikit kencur, lengkuas, daun jeruk purut
gula dan garam secukupnya

Cara membuat:

1. Rebus tahu dan tempe sebentar, tiriskan
2. Campur bumbu halus, tahu, tempe dan semua bahan lain, aduk rata.
3. Ambil selembar daun pisang, masukkan 2 sendok isi botok tadi, bungkus dan sematkan lidi.
4. Kukus kurang lebih 30 menit hingga matang.

11 April 2009

Bubur Weton

Weton tuh apa ya...Hmm aku juga sering bingung kalo harus menjelaskan detail tentang ini. Yang aku tau weton itu penanggalan Jawa yang ada di bawah angka tanggal setiap bulannya. Ada pon, wage, kliwon, legi, pahing. Makna dan artinya ada sendiri-sendiri dan sekali lagi jangan tanya ke aku, karena aku akan sangat sulit untuk menjelaskannya (lagi). Silahkan search aja di mesin canggih google, hehe.

Dan hari Jumat kemaren pas wetonnya mas Angga. mBah'e yang
ngemong sudah pasti mengingatkan dan mewajibkan untuk membuat bubur merah putih ini. Jadi bangun pagi langsung berburu kelapa parut sama gula merah di tukang sayur. Abis itu, bersiap untuk mengaduk-aduk nih bubur.



Di keluargaku bubur ini selalu disajikan dalam lima rupa yang berbeda
. Sebelum dimakan dibacakan doa terlebih dahulu, tujuannya untuk memohon keselamatan, kesehatan dan rejeki. Sudah tradisi yang turun menurun sih, jadi penjelasannya kurang akurat. Yang penting tujuan dan niatnya baik.

28 Maret 2009

Gurami Asam Manis

Hari Sabtu begini mestinya mama libur dan bisa bersantai sama mas Angga. Tapi tetep aja, karena kewajiban kantor yang nggak bisa ditinggal, jadinya harus merelakan mas Angga yang ditinggal di rumah. Pagi ini sebelum ke kantor, diniatin untuk masakin mas Angga dulu. Cukup spesial buat mama, soale sebenarnya mama yang pengen masakan ini dari kemaren-kemaren. Kalo biasanya kita beli jadi, kali ini mama penasaran juga pengen buat sendiri. Dan ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. (makanya kalo masak jangan dibayangkan tapi dilakukan, hehe)
Rata Penuh


Gurami Asam Manis

Bahan:
1 ekor ikan gurami, cuci bersih, lumuri perasan air jeruk nipis
2 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar
1/2 sdt garam
3 sdm tepung bumbu/panir

Bahan saus:
1 butir bawang bombay, iris
2 siung bawang putih, iris
3 siung bawang merah, iris
2 cm jahe, iris
2 buah wortel, potong korek api
1 buah cabe merah besar, iris
2 buah tomat, seduh air panas, peras airnya
1 sdm saus tomat
1 sdt tepung maizena, larutkan dalam 1 sdm air

Cara:
1. Haluskan bawang putih, ketumbar dan garam, beri air sedikit. Lumuri ikan dengan bumbu halus sampai rata, diamkan kurang lebih 30 menit. Balur dengan tepung bumbu/panir, goreng hingga matang kekuningan.
2. Saos: Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum, masukkan bawang bombay, cabe merah dan jahe. Masukkan irisan wortel, lalu tambahkan air perasan tomat (boleh ditambah air), masak hingga mendidih. Masukkan saos tomat dan larutan maizena, tambahkan garam dan gula secukupnya, aduk, angkat.
3. Letakkan gorengan ikan di atas piring, lalu siram dengan saus di atasnya.

24 Maret 2009

Puding Choco Orange

Udara Surabaya lagi tidak menentu. Sehari panas, malemnya ujan. Panas dingin deh jadinya. Yang penting jaga kondisi badan, biar nggak ka'o sama cuaca luar.

Puding ini, mungkin bisa membuat mendinginkan dan menyegarkan badan, biar tetep semangat menjalankan aktivitas. Mama lagi seneng mengeksplorasi puding nih, hehe...



Puding Choco Orange

Bahan:
Puding coklat:
1/2 bungkus agar-agar warna putih
125 gr gula pasir
300 ml susu cair
2 kuning telur
2 sendok makan coklat

Puding orange:
1/2 bungkus agar-agar warna putih
125 gr gula pasir
400 ml susu
2 putih telur
1 sachet bubuk jeruk
(nutrisari)

Cara:
1. Larutkan coklat dalam susu cair, lalu campur jadi satu dengan agar-agar dan gula. Rebus meletup-letup. Ambil satu sendok sayur adonan agar-agar, campur dengan kuning telur aduk rata. Tuang kembali ke dalam adonan aga-agar, masak hingga mendidih. Tuang ke dalam cetakan, diamkan hingga setengah beku.
2. Larutkan nutrisari dalam susu cair, lalu campur jadi satu dengan agar-agar dan gula. Rebus meletup-letup. Ambil satu sendok sayur adonan agar-agar, campur dengan putih telur aduk rata. Tuang kembali ke dalam adonan aga-agar, masak hingga mendidih. Tuang ke dalam cetakan yang sudah diisi dengan puding coklat tadi. Dinginkan.

20 Maret 2009

Pastel Tutup

Melunasi janji untuk om-nya mas Angga, mama membuat pastel tutup ini. Bahan-bahan sudah dicicil hari sebelumnya untuk disiapkan (soale banyak banget). Selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengolahnya (biar nggak mengganggu jam terbang mas Angga), soalnya kalo udah 'start' gak bisa di'pause' lagi nih.




















Pastel Tutup

Pure kentang:
500 gr kentang, kukud, kupas
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
2 sdm margarin
1 butir telur, kocok

Isi:
250 gr dada ayam, rebus, suwir-suwir/potong-potong
25 gr soun, rendam air panas, potong-potong
25 gr jamur kuping, rendam, iris halus
150 gr worte, iris halus
4 sdm kacang polong kalengan
2 lbr daun bawang, iris halus
1 butir bawang bombay, cincang
2 butir telur rebus, iris bulat
250 cc kaldu ayam
250 cc susu cair
2 sdm margarin, untuk menumis
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt gula pasir

Olesan pastel tutup:
1 kuning telur, kocok sampai rata
1 sdm margarin

Cara:
1. Pure kentang: selagi panas, haluskan kentang, bubuhi garam, merica dan pala, masukkan margarin dan telur, aduk, bagi dua, sisihkan.
2. Taruh satu bagian kentang di dasar pinggan tahan panas yang sudah dioles margarin, ratakan.
3. Isi: panaskan margarin, tumis bawang bombay, bubuhi pala bubuk, masukkan daging ayam. Aduk, tuangi kaldu, masukkan soun, jamur, kacang polong, daun bawang, dan wortel. Tuang susu, bubhkan garam, merica dan gula. Aduk hingga setengah masak, angkat.
4. Tuang adonan isi ke dalam pinggan yang sudah dialas pure kentang tadi, lalu atur potongan telur rebus diatasnya. Tutup dengan sisa adonan pure kentang, ratakan dan rapikan.
5. Olesi permukaan kentang dengan kuning telur, buat motif dengan garpu diatas permukaan kentang. Panggang selama 30 menit, hingga kekuningan, angkat langsung olesi dengan margarin.

16 Maret 2009

Demo Masak KGF'09


Setelah minggu yang lalu tidak ada kegiatan sama sekali karena mas Angga sakit, hari Minggu kemaren kita mencari kegiatan di luar rumah. Ceritanya pengen refreshing untuk mengembalikan semangat dan menghapus rasa bosan nih.

Memang sudah direncana kalo mama pengen ke acara pameran buku di Kompas Gramedia Fair (KGF)'09. Karena tidak memungkinkan untuk datang di hari kerja, maka hari Minggu-lah yang dipilih. Dan memang disengaja juga mas Angga dititipkan di rumah Uti (soale kasian dan pasti bosen nungguin mama dan papanya milih-milih buku). Kebetulan sekali waktu kita tiba di sana, ada demo masak di panggung. Nimbrunglah mama disana. Menu yang dipraktekkan sih termasuk menu yang sangat mudah dibuat.

Ibu Nursaadah sebagai pendemo sekaligus penulis buku resep 'Sajian Favorit ala Warung Tenda', dan 'Snack Goreng Populer', mempraktekkan 3 macam menu. Yang pertama adalah Pisang Panggang Mentega. Sambil merem aja, juga bisa deh buatnya (guammpaang puoll). Lha wong cuman pisang yang dioles mentega trus dipanggang diatas telflon, kalo udah mateng dikasih keju parut ato coklat serut doang. Resep yang kedua Siomay Goreng Isi Telur. Kulit pangsit yang diisi sama adonan kakap fillet, ayam fillet, udang kupas, ditambah telur puyuh ditengahnya trus diiket dan digoreng deh (so simple). Yang terakhir adalah minuman Blue Ice. Terbuat dari campuran minuman bersoda warma biru dan susu cair, ditambah dengan nata de coco dan buah leci kalengan, jangan lupa idtambah es batu (emang seger sih).

But, I think it's very easy for me. Kurang ada tantangannya. Tapi ya mau gimana lagi, memang demonya cuman itu aja. Ya Gak papa lah, yang pasti tetep dapat ilmu baru dan bisa m'borong buku dan VCD anak buat mas Angga (discount bouw...hehe).

05 Maret 2009

Strawberry Jam Cake

Lagi pengen buatin camilan mas Angga, secara si ciprut ini seneng nyamil cake, kue dan sebangsanya. Di rumah ada selai strawberry yang masih utuh dan belum tersentuh. Kalo cuman untuk oles-oles roti tawar udah bosen kali ya. Harus mencari inovasi baru nih. Ada resep lama yang belum pernah dicoba. Mencari timing yang pas untuk mengeksplorasi dapur, biar tidak mengganggu lalu lintas mas Angga. Di saat dia lelah beraktivitas lalu terlelap dalam boboknya, nah inilah saat yang tepat.

Menyiapkan dan menimbang badan
eh bahan secara kilat, lalu mulai menurunkan alat perang. Yang pasti gak boleh glodakan yang berlebihan, biar sang pangeran tetep tenang. Setelah dimasukin loyang, masukkan ke otang, tinggal nunggu matengnya deh sambil slonjoran nonton TV yang selalu aku ganti-ganti channelnya.

Setengah jam berlalu, bau harum sudah mulai tercium. Buka ovennya, tes tusuk, hmm udah oke nih kayaknya. Pinggiran dan bagian atasnya sudah mulai coklat kekuningan, langsung aja matikan kompor, didinginkan sebentar trus kluarin deh dari loyang.



Strawberry Jam Cake

Bahan:
125 gr selai strawberry
2 sdt maizena
60 ml air
4 butir telur
210 gr tepung terigu
200 gr margarine
180 gr gula pasir
20gr maizena
50 ml susu cair

Cara:
1. Rebus selai strawberry, maizena dan air sambil diaduk hingga meletup-letup. Sisihkan.
2. Kocok margarine dan gula hingga lemvut, masukkan telur satu per satu.
3. Masukkan tepung terigu dan maizena, aduk rata. Tambahkan susu cair dan selai, aduk rata kembali.
4. Tuang dalam loyang yang telah dioles margarin, panggang dalam oven hingga matang.


02 Maret 2009

KMK Reunion

Bertemu teman-teman lama alias reuni pasti menyenangkan. Mengenang masa-masa kebersama an waktu dulu. Temen KMK papa (lebih tepatnya papa sendiri) ngajakin kumpul-kumpul di rumah, dan mereka pun dengan senang hati menyambutnya. Jadilah kita harus mengosongkan jadwal di hari Minggu, dan menyiapkan acara itu.

Tidak perlu suguhan istimewa, karena lebih penting obrolan dan
gojlokan (godaan) buat mereka. Ya sutrah, tidak keburu untuk menyiapkan masakan deh. Cuman bingung aja, mau kasih cemilan apa ya? pengennya sih homade dan gak perlu beli jajan kiloan itu. Request dari yang punya acara sih kue kering aja, kaastengels favorite papa. Siip, pasti dibuatin.


Kalo kaastengels sendirian sih kasihan juga kayaknya. Maka ditemanilah sama almond cookies.


Sempet nggak yakin sama hasil cookiesnya, jadi pasrah aja deh kalo gagal dan gak kemakan
(soalnya baru pertama kali nyobain resepnya) . Tapi setelah dicoba sama sang QC, kayaknya lulus deh, 'enak kok ma, sungguh'. Jawaban yang melegakan, jadi nggak merasa bersalah buat cookies ini.

Seperti janjinya tadi kalo tidak memerlukan hidangan istimewa dan tidak perlu masakan dengan ilmu tinggi, dibuatlah selera nusantara alias
'penyetan', pasti masih bisa diterima sama semua lidah. Kita menyediakan sambel dengan pilihan lauk tahu, tempe, lele dan bandeng lengkap dengan lalapannya.


Kalo menurut kita sih sambelnya kurang pedes, cuman kan harus menyesuaikan dengan yang nggak menganut selera kita. Dari pada nanti kepedesan trus nggak kemakan, hayo.
Pertemuan yang berkesan dan menyenangkan, tapi sayang lupa diabadikan karena terhanyut dalam suasana
guyonan. Satu lagi, ada obrolan yang masih kuingat:

Papa:
'sering-sering ngumpul yo rek. Gak popo wis nang kene dadi base camp e' (sering-sering ngumpul ya teman. Nggak papa, di sini jadi base camp nya)

Teman:
'yo awakmu gak popo, lha bojomu...' (ya kamu nggak papa, lah istrimu)
Disambut tawa riuh yang menggema. Dan mama kemana waktu itu?
(lagi mbatin, wahh harus ngeladenin orang-orang ini setiap saat mereka ngumpul nih. Lha rumah mau dijadikan base camp. *berpikir*).


24 Februari 2009

Baptism of My Son



Senang sekali rasanya, karena sudah lama dinanti akhirnya kewajiban untuk membaptis mas Angga terlaksana di hari Minggu kemaren. Sempat molor sampai umur 14 bulan
(dari rencana 6 bulan), dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Persiapannya juga serba cepat dan nggak seperti yang aku bayangkan (harus ribet, dll).

Setelah perlengkapan administrasi selesai, buru-buru deh diurusin pendaftarannya
(no excuse anymore if it's late), udah telat lama soalnya. Untuk persiapan baju (harus putih soale), mama sudah serahkan pada Uti. Dengan komando 'yang penting dominan warna putih', Uti, Akung dan papa Eka berburu di toko baju anak (lha mama nggak sempet se).

Bersyukur sekali karena acaranya lancar dan mas Angga juga nggak rewel. Hanya kegerahan saja, karena udara yang tidak mendukung
(sumuk). Begitu selesai acara di gereja, gerimis kecil menanti di halaman parkir. Segera deh meluncur ke rumah (yang jaraknya nggak begitu jauh), karena harus menyiapkan acara makan bersama.

Berhubung waktu yang terus memburu, dan tidak ada kesempatan sama sekali untuk memasak
(tepatnya nggak bisa masak), maka jalan pintaslah yang wajib dipilih. Sebelum berangkat ke gereja, mama sudah order aneka macam sate buat makan malam kali ini. Awalnya sih mau makan di resto, tapi kok bawaannya pengen di rumah aja, lebih santai, jadi ya order aja biar praktis.

piringnya nggak s'ragam bu..

Ada sate kambing yang dipadu dengan gulenya, sate ayam, dan sate babi. Tidak ketinggalan bakmie goreng kesukaan para kru kecil
(krucils). Tidak ada menu khusus lainnya, karena memang tanpa persiapan. Fotonya aja ala kadarnya, keburu dilahap sama para penduduk sih. Penyajiannya juga keroyokan, 'sak nemue piring, wong di rumah aja kok'. Yang penting semua senang dan kenyang.

Memang kewajiban untuk membaptis mas Angga udah selesai, tapi tidak berhenti sampai di sini saja. Masih banyak kewajiban penting lain untuk membimbing sang pangeranku ini hingga dewasa nanti.
Thanks God for your blessing.


17 Februari 2009

B'day Party Awak Artindo

Ditraktir, wah sapa juga yang nggak mau, pasti pada angkat jari semua deh. Ato nggak usah nunggu angkat jari, langsung nyelinap ngikut rombongan aja hehehe. Sudah wajib hukumnya bagi yang berulang tahun harus mentraktir yang lainnya. Hal ini terjadi di kantor papa, dimana setiap penduduknya pasti kena jatah mbayari makan teman-temannya.

Karena papa menjadi salah satu bagian dari komunitas itu, maka korban kali ini adalah beliau. Tapi beruntung buat papa, karena pesta rakyat kali ini adalah pesta borongan
(yang traktir rapelan dari bulan-bulan sebelumnya). Lumayanlah bisa menghemat sedikit isi kantong. Mama menjadi tamu kehormatan saat itu (biasanya gak pernah ikut blas).



Acara dihelat di Resto Tokyo, yang jaraknya nggak terlalu jauh dari kantor karena memang mengambil jam makan siang. Berbagai chinese food dan sea food tersedia di sini. Waktu kita nyampek di sana, semua sudah pada siap di posisi masing-masing, dan makanan sudah tersaji di meja. Tanpa menunggu sempritan wasit dan aba-aba tembakan, dan karena sudah tidak ada lagi yang harus dinanti ya sudah dimulailah perang sendok, garpu, sumpit, piring, mangkok, dan semua peralatan makan lain.


OK Boss

nyam..nyamm..

Makan siang kala itu begitu ramai, dan yang pasti ludes tak bersisa
(sisanya minta dibungkus euy). Begitu mengesankan karena 'menteri keuangan' papa ikut dateng *kedip-kedip*, begitu meringankan karena mbayare dibagi 8 orang hehehe. Usul terbaru: gimana kalo makan-makannya dibuat setahun sekali aja, biar meringankan penduduk dan bahkan mungkin bisa surplus hehehe...*kabur..*


10 Februari 2009

Flash Breakfast

Kata orang, jangan pernah melewatkan sarapan pagi untuk mengawali aktivitas kita sehari, dan mama berusaha untuk menepatinya. Meskipun di kamus pribadi tidak diwajibkan untuk ada kegiatan itu (menganut aliran laper di jam sepuluh). Tapi apa daya kalau musik keroncong sudah berkumandang di perut, mama kalah juga deh.

Jangan dibayangkan sarapan pagi dengan hidangan yang fresh
(mana sempet..), paling-paling telor ceplok/dadar yang jadi andalan, dan itu pun selalu requestnya papa. Kalo mama sih keburu telat kalo mesti pake acara begitu. Panggilan si ciprut kayaknya lebih urgent dari pada panggilan perut. Akhirnya ya yang ada aja dibawa kabur sarapan di perjalanan, kalo ada roti ya roti, adanya pisang ya pisang, tersedianya cookies ya ambil segenggam (bukan setoples lho ya), dst deh. Yang ada kali ini roti tawar (beruntung nih), langsung comot 2 lembar, olesin bluberi (juga beruntung), maraton ke mobil, tancap gas, let's go... Di tengah jalan baru deh komat-kamit menikmati flash breakfast.



Katanya buru-buru, kok masih sempet njepret hehehe


07 Februari 2009

Brownies

Di sela jam istirahat kantor, mama meluncur ke TBK terdekat buat ngelengkapin bahan (meskipun kadang belum tahu mau buat kue apa). Tapi gini nih enaknya kalo lokasi kantor deket sama TBK, biar bahan kue habis atau ada yang kurang jadi nggak panik deh. Untung load di kantor nggak terlalu tinggi, jadi pulang kantor pun terasa ringan dan sekaligus bisa membayangkan kue apa yang bakal dipraktekkan nanti.

Dalam perjalanan ke rumah, terbersit pengen sesuatu yang manis, legit dan coklat. Dan ide langsung tertuju pada kue brownies. Cake ini memang sudah tidak asing lagi buat kita. Secara mama juga sudah oke dan selalu sukses untuk membuatnya. Hanya saja belum pernah buat yang dipanggang/dioven, kalo yang dikukus sih sudah absolutely expert deh (gaya hehehe). Kali ini coba yang dipanggang ahh..



Waktu si kue udah keluar dari oven, mama gak berani langsung ngincipin. Tunggu besok aja ah, biar papa yang ngomentarin. Dan mama langsung nyusul si ciprut di tempat tidur.
Pagi itu:
Papa: 'Ma, would you give me a slice of cake that you made last night?'
Mama: ' Absolutely Pa' (sambil kegirangan)
Abis dipotong-potong, taruh di piring kecil,
dikasihin ke papa, eh papa kok langsung ngeloyor pergi. Ternyata papa menikmati sarapan bropang (brownies panggang) sambil duduk di ayunan sama mas Angga (bahagia banget ngeliat mereka kompak). Dan ternyata mama teruji lulus juga buat brownies yang dipanggang ini (duh senengnya hehehe).















Brownies

Bahan:
125 gr margarine
150 gr coklat masak
50 ml susu cair
1 sdm rhum
3 butir telur

50 gr gula pasir
100 gr tepung terigu
1 sdt baking powder
kacang almond secukupnya (untuk hiasan)

Cara:
Lelehkan margarine dan coklat masak dengan di tim, dinginkan. Tambahkan dengan susu cair dan rhum, aduk rata, sisihkan.
Kocok gula dan telur sampai putih mengembang. Masukkan tepung terigu dan baking powder, aduk rata. Tuang campuran margarine, coklat dan susu ke dalam campuran terigu, aduk hingga rata.
Masukkan ke dalam loyang yang sudah dialasi kertas roti dan dioles margarine. Panggang dalam oven kurang lebih 30 menit.


05 Februari 2009

White Chocolate Cake

Punya stock white chocolate yang nggak tau mesti diapain. Setelah buka-buka buku primbon kumpulan resep, ditemukanlah resep cake yang bahannya dari coklat putih ini, dan belum pernah dicoba nih.

Pulang kantor langsung siapin bahan, tapi gak langsung actio
n di dapur. Sang juragan cilik sudah menanti untuk ditemani bermain-main dulu nih. Dimulai dari perang-perangan aneka penghuni kebun binatang yang dia punya, balap mobil-mobilan, main si robot sampek harus bergulat di atas kasur. (Hal ini memang ritual sore yang harus dilakoni setelah pulang kantor). Bersyukur banget deh dikaruniai jagoan yang luar biasa ini.

Setelah puas bermain, giliran mama yang harus melunasi hutang di dapur. Untuk sementara mas Angga diatasi sama mbah Moes (sang pengasuh). Lha papa kemana?? O..o..ternyata papa tergiur juga pengen nguleni adonan dengan mixer (happy banget nih mama). Setelah mengikuti instruksi mama, papa dengan cekatan melaksanakannya. Ternyata oke juga tuh gaya papa pegang si mixer. Sayang lupa dijepret, jadi nggak bisa mengabadikan aksi papa kali ini hehehe..
Dan ini nih kue hasil campur tangan papa. (rasanya enak loh, legit..mas Angga suka tuh)



White Chocolate Cake

Bahan:

175 gr white cooking chocolate
100 gr butter ( 50 gr butter + 50 gr margarine)
2 butir telur
75 gr gula halus
150 gr tepung terigu
1 sdt essence vanila
1/2 sdt baking powder

Cara:

Lelehkan coklat putih, butter/margarine dengan cara di tim. Dinginkan
Kocok telur dengan essence vanila hingga berbusa, kemudian masukkan gula halus sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga mengembang.
Tuang lelehan coklat ke dalam adonan telur, aduk rata. Masukkan tepung terigu dan baking power sambil diayak. Aduk rata.
Masukkan ke dalam loyang yang sudah dioles margarine dan dialasi kertas roti. Oven dengan suhu 170 derajat celcius selama 30 menit. Angkat, hias sesuai selera.


02 Februari 2009

Three C

Cheddar Cheese Cake, resep yang sempat rame buat dicobain. Dan akhirnya mama berhasil juga menaklukan rasa penasaran si 3 C ini. Resepnya memang simpel, ekonomis dan yang pasti rasanya maknyus deh, ngejuu banget, teksturnya juga lembut, karena dipanggang dengan au bain marie. Buat cheese lover pasti gak rugi deh nyobain kue ini.

Mas Angga kayaknya udah terpengaruh sama kesukaan mama nih, hehehe. Liat aja Keasyikan dia ngincipin kue buatan mama.



Mama masih ngikutin resep aslinya nih, untuk yang dimodifikasi dipraktekin berikutnya aja.

Cheddar Cheese Cake
by: Aljo's mom

Bahan A :

130 gr susu cair
40 gr butter
125 gr cheddar cheese dipotong2 kecil (diparut)

Bahan B:
20 gr tepung terigu
15 gr maizena

Bahan C:
2 kuning telur

Bahan D:
3 putih telur
80-100 gr gula
1/4 sdt cream of tar tar

Cara:
Siapkan loyang 18cm alasi kertas roti, olesi mentega.
Campur mentega, susu dan cheddar cheese dalam wadah..tim diatas panci sampai cheese meleleh.
Masukkan bahan B, aduk sampai rata, lalu masukkan bahan C..aduk sampai rata.
Kocok bahan D sampai soft peak lalu campurkan ke adonan cheese sampai rata. Tuang dalam loyang dan panggang dengan cara au bain marie kurang lebih 50 menit
Lepaskan segera dari loyang bila sudah matang, dinginkan.


14 Januari 2009

Pisang Goreng

Akhir-akhir ini, Surabaya lagi diguyur ujan deres nih. Ujannya juga nggak tanggung-tanggung, hampir selalu buat genangan yang agak tinggi (banjir), dan hampir di jam pulang kantor. Jadi terinspirasi untuk buat kudapan hangat.



Pisang goreng jadi andalan yang tepat, karena mudah, cepat dan nikmat hehehe. Ditemani secangkir teh, kopi ato coklat, rasanya semakin lengkap untuk menghangatkan badan. Meskipun pisang goreng ini termasuk kategori kudapan yang gampang banget buatnya, bukan berarti gak layak untuk dipostingin kan. Hanya sekedar menginspirasi saja hehehe.


05 Januari 2009

Kembali ke Rumah


Beres-beres dan bebenah lagi dehh.

Berkat usaha dan kerja keras, diiringi doa dan rasa syukur, akhirnya kita bisa menempati kembali rumah yang dulu kita tinggalkan. Setelah beberapa bulan kita mengungsi akibat gusuran renovasi, sekarang waktunya menata ulang rumah kembali. Ini bagian yang melelahkan nih. Waktu ringkes-ringkesnya sih enak, giliran bersih-bersih dan mengatur ulang, wah pekerjaan berat ini. Jadi selama liburan akhir tahun kemarin, bukannya bersenang-senang tapi malah bersih-bersih rumah baru plus memboyong kembali semua perabot dari tempat pengungsian.

Sekarang ruang bermain mas Angga jadi lebih besar, daerah jajahannya juga semakin luas. Ditambah lagi, mas Angga kan sudah bisa jalan, jadi semakin capek pulalah kita yang mesti ngikutin dia. Soale masih perlu pengawasan ekstra sih.

Dapur mama juga baru nih. Jadi harus mengumpulkan semangat terus, biar resep-resepnya teruji. (Teruji lulus lho ya, bukannya bantet). Semoga saja, rumah impian kita ini selalu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membuat kita yang menempatinya dipenuhi dengan suka cita.


01 Januari 2009

Open House

Setiap Natal tiba, di rumah Uti selalu ada acara open house. Kali ini giliran rekan kantornya Uti yang akan dateng ke rumah. Jadilah ada hari repot di sela liburan akhir tahun. Repotnya bukan karena sibuk masak ato manggang, tapi beres-beresnya hehehe. Menu makanan sudah di siapkan hari sebelumnya. Karena jumlah tenaga yang terbatas, jadi masakan kita sub-kan (alias pesen) ke tempat catering langganan kita.

Karena acaranya siang hari, kita pilih menu Kikil Sapi nih (cuman gak ada fotonya). Pelengkapnya ada si lontong, sambel dan nggak lupa jeruk nipisnya. Selain Kikil Sapi, Uti juga pesen Sate Ayam. Disiram dengan bumbu kacang, sambel dan irisan bawang merah.



Rasanya nggak sreg juga kalo Uti nggak turut andil di dapur. Akhirnya, resep andalan pun diterbitkan, Ayam Goreng Lengkuas. Dilengkapi sambel bajak, lalapan timun, kacang panjang, kubis dan gorengan pete, hmmm pasti ludes dalam sekejap deh.



Sebagai pencuci mulut, ada buah jeruk dan rambutan yang menemani.


Rangkaian kue juga tersedia sih di meja, lagi-lagi karena nggak sempet, jadi tidak terdokumentasi deh. Yah, syukurlah semua berjalan dengan sukses. Semua kelelahan dihapus dengan senyum puas para penikmat makanan.